Bone, 11 April 2025 — Suasana hangat dan penuh semangat terasa pada Jumat siang, 11 April, saat para peserta dari Paket B dan C mengikuti kegiatan Sosialisasi Anti-Bullying yang diadakan di Losmen Nasional. Dimulai pukul 13.00 hingga selesai, kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus edukasi untuk membangun lingkungan belajar yang lebih sehat dan inklusif.
Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara yang inspiratif. Yang pertama adalah Martina Majid, SE., yang membahas secara mendalam tentang definisi, jenis-jenis, dan dampak dari bullying, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis. Ia juga mengajak peserta untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar, dan tidak menjadi pelaku maupun penonton diam dari praktik perundungan.
Sesi dilanjutkan oleh Mastiawaty, S.H, selaku Kepala PKBM FP2AI, yang memberikan pandangan menyentuh tentang pentingnya nilai-nilai toleransi dan penerimaan terhadap perbedaan. Dalam narasinya, ia menekankan bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk saling melengkapi. “Setiap dari kita unik. Dan dalam keberagaman itulah kekuatan sebuah komunitas tumbuh,” ujar Mastiawaty.
Antusiasme peserta terlihat dari diskusi yang hidup dan pertanyaan-pertanyaan kritis yang mereka lontarkan. Banyak dari mereka juga berbagi pengalaman pribadi terkait bullying, menjadikan sesi ini bukan hanya edukatif, tetapi juga penuh empati dan rasa kebersamaan.
“Kami jadi sadar bahwa perbedaan bukan alasan untuk mem-bully orang lain. Justru karena berbeda, kita bisa saling melengkapi,” kata salah satu peserta dari Paket B.
Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membentuk lingkungan belajar yang lebih suportif, di mana setiap individu merasa aman, diterima, dan dihargai. Karena sejatinya, perubahan besar dimulai dari keberanian untuk menghargai yang berbeda.


trhreyd